Sabun kewanitaan diyakini bisa untuk membersihkan, memberikan aroma wangi pada vagina dan menghilangkan keputihan.
Vagina sebenarnya bisa untuk membersihkan dan melindungi dirinya sendiri tanpa harus dibantu. Bahkan, keluarnya keputihan sebenarnya sebuah pertanda pembersih vagina anda berjalan dengan normal. Keputihan merupakan fase alami dan normal di alami oleh setiap wanita.
Vagina bersifat asam yang secara alami sangat ideal untuk memelihara koloni bakteri baik. Adanya bakteri baik inilah yang menjadi pelindung terkena infeksi. Justru pada saat anda menggunakan sabun kewanitaan yang memiliki banyak kandungan bahan kimia, keseimbangan pH pada vagina akan terganggu. Ini membuat bakteri dan jamur jahat dapat tumbuh secara berlebih sampai mengakibatkan terkena infeksi.
Jadi sebaiknya hindari melakukan Douching. Douching ialah alat yang digunakan untuk mengalirkan air pada vagina dengan cara menyemprotkan nya dengan larutan cuka, dan yodium. Douching ini sangat tidak di sarankan karena dapat mengganggu pada keseimbangan vagina yang normal. Hal ini yang membuat vagina anda menjadi mudah terkena infeksi termasuk penyakit kelamin.
1. Infeksi Vagina
Vagina mempunyai bakteri baik yang berguna untuk melindungi tubuh dari infeksi. Produk sabun kewanitaan dapat mengubah keasaman vagina sehingga kadar bakteri baiknya akan berkurang. Ketika pH nya terganggu, anda akan mudah terkena infeksi bakteri dan jamur pada vagina.
Infeksi jamur dan bakteri pada vagina dapat menyebar dan masuk ke organ reproduksi lainnya. Infeksi yang menyebar akan berisiko membuat wanita menjadi sulit hamil dan mudah terserang penyakit menular seks.
2. Meningkatkan Terkena Komplikasi Kehamilan
Wanita yang menggunakan sabun kewanitaan secara lebih dari 1 minggu sekali di laporkan berpotensi mengalami kesulitan hamil dibandingkan dengan yang tidak. Menggunakan pembersih vagina juga dicurigai dengan meningkatnya risiko kehamilan ektopik sebanyak 75%. Kehamilan ektopik membuat embrio menempel pada organ bagian luar rahim.
3. Vagina Kering
Vagina yang kering memang tidak selalu berbahaya, tapi bisa menjadi tidak nyaman. Selain itu, mempunyai vagina yang kering karena bahan kimia dalam sabun kewanitaan juga bisa membuat seks menjadi terasa sakit.